Sabtu, 14 Mei 2011

Tembok Saksi Eksekusi Sigit dan Hendro


Di ujung gang Jalan Palagan Tentara Pelajar, desa Sanggrahan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atau tepatnya di depan Apotik Sidorejo Sangrahan, menjadi tempat eksekusi Sigit Qordhowi dan Hendro serta penjual angkringan bernama Nuriman.

Bekas-bekas penembakan masih tertinggal di tembok putih setinggi lima meter di rumah berlantai dua milik Heru warga Sangrahan. Paling tidak masih ada bekas lubang peluru di tembok tersebut sebanyak tiga lubang. Sedangkan cipratan darah di tembok terlihat hingga setinggi tiga meter.

Polisi pagi tadi merilis pernyataan bahwa Sigit dan Hendro melakukan perlawanan hingga akhirnya di tembak mati. Warga sekitar tempat kejadian mengatakan sebenarnya banyak bercak darah, namun sudah dibersihkan oleh tim Densus 88 setelah melakukan penembakan.

Namun, yang menjadi janggal adalah bagaimana bisa Sigit dan Hendro ditembak akan tetapi darah yang muncrat (maaf) hingga ke tembok setinggi tiga meter, bercak darah tersebut tidak sempat dibersihkan tim Densus 88 hingga sekarang.

Menurut warga sekitar, tidak jelas apakah terjadi baku tembak atau hanya tembakan satu arah dari tim Densus. Sebelumnya Polri menyatakan Sigit dan Hendro melakukan tembakan membabi-buta.

Warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, ia mendengar keributan, lalu ia mendengar anggota Densus mengatakan "masih hidup", kemudian terdengar tembakan lagi. Warga ini berasumsi kalau sebelumnya Sigit dan Hendro masih hidup saat ditembak, kemudian di tembak hingga mati di depan rumah berlantai dua tersebut hingga menimbulkan bercak darah di tembok. Namun kenapa cipratan darahnya bisa setinggi 3 meter?

Beberapa wartawan yang pagi tadi ramai di lokasi kejadian juga berasumsi, kemungkinan Sigit atau Hendro ditembak dari bawah hingga cipratan darahnya ke arah atas. [muslimdaily.net]

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites