Jakarta - Ustadz Abu Bakar Ba'asyir menampik tudingan yang menyebutkan dirinya menerima uang 20 persen dari hasil peramokan Bank CIMB Niaga di Medan. Menurutnya tudingan tersebut merupakan rekayasa yang tak lepas dari tekanan dunia Barat.
"Saya kan dituduh menerima 20 persen, ini semua rekayasa. Ini tidak lepas dari tekanan Barat," ujar ustadz Abu kepada wartawan sebelum menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jaksel, Jl Ampera Raya, Senin (4/4/2011) pagi.
Ustadz Abu mengatakan dirinya telah mendengar pengakuan dari salah seorang pelaku perampokan Bank CIMB Niaga bahwa pelaku tersebut memberikan kesaksian palsu.
"Ada pelaku yang mengakui bahwa itu rekayasa. Bahwa saya menerima 20 persen," kata ustadz Abu.
Seorang saksi bernama Khairul Ghazali telah membuka suaranya sebelum bersaksi di pengadilan. Dia mengaku terpaksa menyatakan Ba'asyir mendapat jatah 20 persen dari perampokan Bank CIMB Niaga.
"Saya mohon maaf dan bertobat atas kesalahan menyatakan kepada penyidik bahwa Ustad Abu mendapat 20 persen dari hasil CIMB. Itu tidak benar dan merupakan hasil tekanan, rekayasa dari pihak thoghut (Densus 88-red)," kata Khairul Ghazali dalam pengakuan tertulisnya dan dibagikan oleh Media Center JAT di sela-sela sidang Ustadz Abu di PN Jakarta Selatan.
Sedangkan untuk persidangan hari ini, ustadz Abu tampak sehat. "(Kondisi)Alhamdulillah baik," ujar beliau
Persidangan hari senin pihak jaksa penuntut umum menghadirkan tujuh orang saksi, yakni :
1. Warsito (Orang yang merekrut anggota pelatihan di Aceh)
2. Beben Chorul (Pelaku perampokan CIMB Niaga)
3. Anton Sudjarwo (Pelaku perampokan CIMB Niaga)
4. Pamriyanto (Pelaku perampokan CIMB Niaga)
5. Hamdani (Korban insiden baku tembak di Aceh)
6. Tafrizie (Korban insiden baku tembak di Aceh)
7. Tengku H (Pemimpin pondok pesantren di dekat pusat pelatihan militer di Aceh)
(muslim Idea/detik)
0 komentar:
Posting Komentar