PBB mengatakan tujuh staf asing tewas dalam serangan hari Jumat (1/4) terhadap kompleks di Afghanistan utara setelah aksi protes menentang pembakaran kitab suci al-Quran berubah menjadi kekerasan balasan.
Menurut para pejabat Afghanistan, puluhan orang cedera. Dan pihak berwenang mengatakan setidaknya 25 orang ditangkap setelah serangan tersebut.
Pejabat-pejabat PBB mengatakan mereka yang tewas termasuk tiga staf asing PBB dan empat pengawal PBB asal Nepal di kompleks misi PBB di Mazar-e-Sharif, ibukota provinsi Balkh. Pejabat itu tidak menyebutkan berapa jumlah warga Afghanistan yang tewas dalam serangan itu.
Pejabat tertinggi PBB di Afghanistan, Stafan de Mistura, segera berangkat ke Mazar-e-Sharif.
Para pejabat Afghanistan mengatakan demonstran menyerbu kantor PBB dalam aksi protes terhadap pembakaran al Quran baru-baru ini oleh seorang pendeta Amerika di negara bagian Florida.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk pembakaran al-Quran itu, dan meminta Amerika agar menyeret mereka yang bertanggungjawab ke pengadilan.
Lebih dari seribu demonstran turun ke jalan-jalan di Mazar-e-Sharif setelah shalat Jumat. Para pejabat Afghanistan mengatakan aksi protes di luar misi PBB itu dimulai secara damai, tetapi beberapa demonstran menyerbu petugas keamanan kompleks itu, membunuh mereka. Polisi mengatakan pengunjuk rasa lalu masuk gedung, membakarnya, dan membunuh pegawai PBB di dalamnya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk kekerasan itu dan menyebutnya sebagai "pengecut" dan “keterlaluan”.
Sebagaimana diketahui, hari Ahad (20/3), pendeta gereja Evangelis melakukan aksi pembakaran al-Qur`an setelah pihak gereja Florida, Amerika Serikat (AS) menanggap al-Qur`an sebagai buku ‘pedoman kejahatan’.
Aksi pembakaran ini dilakukan di sebuah gereja kecil di Florida oleh pastor Wayne Sapp, dibawah pengawasan pendeta Terry Jones yang bulan September tahun lalu juga bermaksud melakukan hal yang sama.
Presiden Amerika Barack Obama mengutuk serangan itu dalam istilah yang paling keras dan menyatakan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. Sayang Obama hanya mengecam dampak dari aksi, bukan memberi sanksi aksi-aksi yang menjadikan umat Islam bereaksi.(moslem idea/Hidayatullah)
0 komentar:
Posting Komentar