Tidak bisa dipungkiri bahwa korupsi sudah mendarah daging di tubuh para abdi negara, hal ini disebabkan oleh berbagai hal, dari penerimaan PNS yang harus membayar puluhan juta hingga tidak adanya kejelasan karier pada Instansi Pemerintah, bayangkan saja untuk menduduki suatu jabatan di Instansi Pemerintah harus membayar ratusan juta bahkan sampai miliaran rupiah agar bisa duduk sebagai eselon III dan II.
Hal ini tentu sangatlah menuntut pejabat tersebut untuk melakukan korupsi karena untuk mendapatkan jabatan tersebut dia sudah habis-habisan dan ini masuk sangat masuk akal. Ini disebabkan oleh tidak adanya jenjang karier yang jelas di Pemerintahan. Hampir tidak ada Instansi Pemerintah yang mengangkat pejabat berdasarkan golongan, kinerja dan prestasi melaikan hanya berdasarkan Kolega, Kekeluargaan dan terutama karena bayaran yang sangat tinggi. Di daerah Sumatera misalnya untuk menduduki jabatan eselon II harus membayar sebanyak Min. 1 Millyar itu juga tergantung dinas nya (yang basah/kering).
Pemerintah hendaknya lebih jeli menyikapi hal seperti ini, jangan terlalu menyalahkan pejabat yang korupsi karena dia sudah habis-habisan materi untuk mendapatkan jabatan tersebut ditambah lagi tanggung jawab yang besar dan berat, tetapi hendaknya ada penataan sistem dalam karier, kinerja, prestasi, tetapi cobalah mengangkat pejabat berdasarkan kinerja dan prestasi tanpa harus membenani dengan membayar upeti.
Disamping itu selain dalam pengurusan jabatan yang mengeluarkan banyak uang, pengurusan berkas-berkas juga dikenakan banyak biaya, contohnya dalam pengurusan berkala dikenakan biaya min. 20 ribu setiap kali mengurus, kenaikan pangkat/golongan dikenakan biaya hingga 1 jt , pengambilan SK dikenakan biaya min. 500 ribu, penyesuaian Ijasah dikenakan biaya hingga 1.5 jt, dbs.
Hal-hal seperti inilah yang mendorong para abdi negara untuk melakukan berbagai tindakan ambil sana ambil sini, potong sana, potong sini (korupsi) karena dalam segala pengurusan administrasi pribadi saja para abdi negara ini telah di pungli maka mau tidak mau dia akan berbuat demi mengembalikan kerugian yang dialami. Hal ini sangat penting menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kinerja para abdi negara dan mengurangi prilaku KORUPSI (antikorupsiana.com/moslem idea)
0 komentar:
Posting Komentar