Menjelang sidang pembacaan vonis terhadad Ustad Abubakar Baasyir (ABB) dalam perkara pelatihan militer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/06/2011), Polri menyiapkan 1600 personil untuk pengamanan.
"Kami sudah siapkan pengamanan, jumlahnya 1600 personil," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin (13/06/2011). Jumlah personil itu, akan disebar di beberapa titik di sekitar PN Jaksel yang berada di Jalan Ampera Raya.
"Di ring 1, 2, dan 3. Juga mulai dari ujung jalan (Jalan Ampera Raya, Red)," katanya. Polri, lanjut Sutarman, sudah mengantisipasi semua kemungkinan yang bisa terjadi. Termasuk adanya ancaman bom.
Sementarab itu, dalam surat resminya yang dikirim ke redaksi hidayatullah.com, Direktur Media Center JAT Sonhadi mengatakan, menjelang vonis pada ustad Abu, banyak penggalangan opini secara sistematis yang disebutnya sebuah trial by pers untuk mempengaruhi persidangan.
“Padahal seharusnya “pengadilan rekayasa” berdasarkan Undang Undang maupun fakta persidangan tidak cukup bukti yang menyakinkan untuk mendakwa dan menvonis ustadz Abubakar Ba’asyir, kecuali dipaksakan beliau harus dihukum sesuai pesanan,” tulisnya.
Lebih jauh ia meminta dukungan media agar bisa menyampaikan berita dengan jujur, independent dan berimbang serta tidak menjadikan dirinya bagian dari upaya penyesatan opini dan kebohongan publik .
“Kami siap bekerja sama dengan rekan media untuk memberikan informasi maupun konfirmasi setiap pemberitaan mengenai Ustadz Abu dan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), demi terciptanya informasi yang cerdas dan berkualitas pada masyarakat, “ tambahnya.
Sonhadi mengatakan, saat putusan dibacakan majelis hakim, akan ada ratusan pendukung JAT. Dia memperkirakan, akan ada sekitar 500 orang yang memadati PN Jakarta Selatan. Mereka akan memberi dukungan moril terhadap Ba'asyir.
Meski demikian, ia tetap meminta Polri tidak berlebihan. Sonhadi menuding polisi terlalu overacting. Apalagi dengan menempatkan sejumlah penembak jitu dan menjalankan protap nomor satu. Padahal, kata dia, protap nomor satu hanya dijalankan untuk huru hara dan demonstrasi.
Seba menurutnya, massa JAT hanya datang untuk memberi dukungan moril kepada Ba'asyir. Mereka akan meminimalisir orasi dan fokus berdoa.
"Karena kami sudah yakin ini adalah persidangan rekayasa," katanya.*(Al/Hdytlh)
0 komentar:
Posting Komentar